Trending

Minggu, 27 Juli 2014

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ECENG GONDOK

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ECENG GONDOK Dibangun di Lamongan, Jatim

Ilustrasi-Eceng gondok/Antara
Ilustrasi-Eceng gondok

LAMONGAN -- Eceng gondok yang selama ini hanya dinilai sebagai gulma akan mengalami revolusi nilai dalam waktu dekat. Tanaman yang bisa tumbuh di atas air dan rawa-rawa ini akan menjadi sumber pembangkit listrik.
Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengandeng Hyacinth Energy BV, perusahaan dari Belanda, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS Surabaya membangun pembangkit listrik bertenaga enceng gondok di wilayah itu.
Bupati Lamongan Fadeli, Senin (27/5) mengaku, pihaknya telah melakukan tanda tangan kerja sama atau nota kesepakatan bersama tiga instansi itu di "Guest House" Pemkab Lamongan hari ini.
"Pemkab akan maksimal dalam program ini, agar semua tahapan terpenuhi sehingga di akhir tahun 2013 pembangkit listrik eceng gondok ini sudah bisa operasional dan berproduksi," ucap Fadeli.
Dengan beroperasinya pembangkit eceng gondok, Lamongan akan menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang memiliki pembangkit listrik dengan bahan baku terbarukan, yakni eceng gondok dan sampah organik.
"Di akhir tahun ini, pembangkit listrik itu kita targetkan sudah bisa operasional dengan produksi listrik 1 mega watt," lanjut Fadeli.
Dikatakannya, eceng gondok selama ini menjadi hama pengganggu yang sulit dicarikan solusinya, dan di kawasan Bengawan Jero Lamongan, mulai hulu hingga hilir ditutupi eceng gondok dengan ukuran yang sangat besar.
"Keberadaan pembangkit energi terbarukan ini juga akan mendapat sokongan dari banyak pihak, seperti PBB yang sudah mengalokasikan dana sebesar 100 miliar dolar Amerika untuk insentif negara berkembang yang mau menurunkan emisi dengan menggunakan energi terbarukan," ujar Fadeli.
Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim, DNPI, Rahwat Witoelar sebelumnya mengatakan, sangat tertarik dengan rencana pemkab membangun pembangkit listrik dengan bahan baku eceng gondok dan sampah organik.
"Oleh karena itu, saya menjanjikan untuk mengusulkan Lamongan mendapat dana insentif dari PBB terkait mampu menurunkan emisi dengan menggunakan energi terbarukan," ucapnya.
Sementara itu, dalam pembangunan tahap pertama, listrik yang mampu diproduksi akan mencapai 1 mega watt dengan kebutuhan bahan baku eceng gondok dan sampah organik mencapai 60 ton/hari.
Pembangkit listrik bertenaga eceng gondok ini, juga diklaim ramah lingkungan karena menghasilkan limbah padat berupa komposit organik yang bisa menjadi bahan pupuk organik dan limbah cairnya akan dijadikan air minum dalam kemasan. (Antara/sae)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Designed By Blogger Templates - Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger